Nov 29, 2012

Study Tour to Science Centre

Well, tiga hari yang lalu, tepatnya pada tanggal 23 November 2012, sekolahku mengadakan study tour ke Science Centre yang berada di Jurong East. Kita tidak berangkat pada pagi hari, melainkan pada siang hari. Tepatnya pada pukul 14.00 (setelah salat Jum'at).

Sebelum berangkat, kami diberikan satu kotak makan untuk nanti di Science Centre. Kami juga diberi selembar kertas yang harus kami cari jawabannya di Science Centre. Mulai dari pertanyaan tentang Marine Alcove, Uniquely You, dan sebagainya. Barulah setelah itu kami dapat menaiki bus dan berangkat ke Science Centre.

Di bus, aku duduk bersama Mella, teman sekelasku. Di bus, kami mengambil selca (self camera) bersama menggunakan kamera Mella.

Aku dan Mella dalam perjalanan ke Science Centre

Butuh waktu sekitar 1 jam bagi kami untuk pergi ke Science Centre. Akhirnya, kami pun sampai di sana. Sesampainya di sana, kami berbaris sesuai jenjang (SD, SMP, SMA) sambil menunggu guru kami yang sedang membeli tiket. Lalu, murid-muriid SD dipersilahkan masuk terlebih dahulu. Setelah itu, barulah kami murid-murid SMP masuk. Dan terakhir, murid-murid SMA diperbolehkan masuk.

Kami langsung mencari jawaban dari soal tersebut setelah kami masuk. Well, aku sih sudah tidak begitu asing dengan Science Centre ini. Soalnya, aku sendiri sudah menjadi member di Science Centre. Bahkan hampir setiap bulan aku dan keluargaku pergi ke sana. Hanya saja, kali ini lebih menyenangkan menurutku. Karena kali ini, aku pergi bersama teman-temanku.

Pertanyaan pertama yang kami jawab adalah 'tulislah cara kerja alat yang hanya bisa menampilkan kepalamu' tidak perlu berpikir, saya sudah tahu alat mana yang harus kami lihat keterangannya. Nama alat tersebut adalah 'Head on a Platter'. Cara kerjanya adalah, di suatu tempat dekat alat tersebut, ada pintu masuk ke tempat yang berhubungan dengan alat tersebut. Kita hanya perlu menjulurkan kepala dan orang-orang yang melihat dari depan hanya akan melihat kepalamu.

Kak Icha (kelas X) mencoba Head on a Platter

Sambil mencari alat-alat yang harus kami temukan, kami juga melihat alat-alat lain yang menarik. Seperti Two Face. Alat ini menampilkan dua sisi tiruan wajah manusia. Jika kita melihat dari sisi kanan, orang itu terlihat muda. Namun ketika kita melihatnya dari sisi kiri, yang terlihat adalah wajah orang tua gondrong dan berjanggut. Tapi ketika kita lihat dari depan, sebenarnya memang setengah bagaian kepala itu adalah wajah orang muda dan setengahnya lagi adalah wajah orang tua. Namun karena di antara kedua bagaian kepala itu diberi cermin, maka ketika kita melihat dari sisi kiri/kanan, kita seperti melihat wajah yang berbeda. Padahal itu hanyalah hasil dari pantulan cermin.

Two Face

Oh, jangan lupa ada Echo Tube. Bentuk Echo Tube adalah seperti lubang besar yang jika kita berteriak pada tabung tersebut akan menghasilkan gema. Biasanya, anak-anak kecil suka dengan alat yang satu ini. Mungkin karena mereka bisa berteriak sepuas mereka kali ya? :D Tapi jangankan anak kecil, orang dewasa pun banyak yang menyukai alat ini.


Echo Tube jika dilihat dari dalam

Ada juga 'Never Ending Piano'. Jika kita menekan tuts-tuts piano ke arah yang sama tanpa henti, maka nadanya akan terus naik walaupun kita kembali menekan tuts yang sama. Karena nadanya yang tak akan sama dengan nada sebelumnya itulah yang menyebabkan alat ini disebut 'Never Ending Piano'.

Clara dan Mella mencoba alat 'Never Ending Piano'

Ada juga 'Mirror Balls'. Jika kita menunjuk atau bahkan hanya melihat pada satu bola cermin, bola-bola cermin lainnya akan terlihat seperti menunjuk atau melihat cermin yang sedang kita tunjuk atau lihat. Anak-anak kelas 1 SMA (kelas X) sepertinya sangat menyukai cermin ini. Karena mereka berlama-lama melihat cermin ini dan berfoto-foto di sana. Hehe..

Mirror Balls
Ini yang seru. 'Magic Mirror'. Ketika kamu menekan salah satu tombol pada alat tersebut dan kamu duduk tepat di depan cermin tersebut, maka kamu dapat berubah menjadi bajak laut, putri, cowboy, ataupun hantu. Cermin yang satu ini juga menarik perhatian anak-anak SIS. Mereka silih-berganti mencoba alat ini. Terutama anak-anak kelas 3 SD. Mereka tak henti-hentinya mencoba alat ini.

Rafi (3SD) mencoba Magic Mirror sebagai cowboy

Rafi (3SD) mencoba Magic Mirror sebagai bajak laut

Rafi (3SD) mencoba Magic Mirror sebagai hantu

Rafi (3SD) mencoba Magic Mirror sebagai putri
Setelah itu, kami pergi ke bagian Sound Exhibition. Di sana, yang paling menarik bagiku adalah Metal Grass. Rerumputan pada alat itu akan 'menari' sesuai dengan irama lagu yang diputar. Tak terasa, aku memperhatikan Metal Grass itu sekitar kurang lebih 15 menit.

Metal Grass yang menari sesuai irama

Lalu, di Marine Alcove, kami menemukan berbagai jenis ikan. Yang paling terkenal di antar sekian banyak ikan adalah Stonefish dan Moray eel. Stonefish adalah ikan yang bentuknya seperti batu. Ia dapat berkamuflase dengan batu-batu yang ada di sekitarnya. Jika dilihat dari jauh, mungkin tidak akan terlihat seperti ikan. Namun ketika diperhatikan dari dekat, batu yang sebenarnya ikan itu bergerak. 

Batu atau ikan? :D
Moray eel terkenal dengan warna tubuh dan bentuknya. Warna tubuhnya putih dengan polkadot-polkadot hitam di atasnya. Dengan tubuh panjang dan bentuk mulut seperti capit. Memang menyeramkan. Tapi sebenarnya belut itu unik. Siapa sangka belut yang terlihat menyeramkan itu sebenarnya pengelihatannya kurang bagus.

Moray eel yang unik

Setelah itu, kami pergi ke bagian solar system. Di sana, kami harus mencari keterangan planet-planet. Namun karena terlalu banyak anak yang berkumpul, maka aku dan teman-teman sekelasku hanya memoto keterangannya dan menyelinnya belakangan.

Jupiter. Slah satu planet dalam tata surya

Seusai pergi ke bagian tata surya, kami pergi untuk menonton Balloon Science Show. Di sana, para petugas memperagakan bagaimana caranya mengangkat gelas atau ember menggunakan balon. Mereka juga memperagakan bagaimana cara agar balon tidak pecah walaupun ditusuk dengan jarum. Namun, kami tidak menonton acara tersebut hingga selesai. Karena kami masih harus mencari jawaban dari lembar kerja yang diberikan.

Ballon Science Show
Setelah lelah mencari-cari jawaban, Ms. Meili, salah satu guru kami menyuruh kami untuk makan terlebih dahulu. Akhirnya kami makan dulu di kafe dalam Science Centre tersebut. Setelah makan, kami bergegas dan Melihat pertunjukkan Tesla Coil.

Pertunjukkan ini menampilkan bagaimana tegangan elektronik dapat meledakkan balon, membuat lampu menyala. Walau hanya 10 menit, tetapi pertunjukkan itu mengagumkan.

Pertunjukkan Tesla Coil

Karena sudah waktunya pulang, kami pun segera keluar dari Science Centre. Walaupun sebenarnya kami belum menemukan jawaban terakhir. Dan ternyata, Juan, Jodie, Yafi, Rifqi, Fany, dan Fahrezzy sudah berada di luar sejak waktu makan siang. Sambil menunggu bus dan yang lain keluar, akhirnya aku, Mella, dan Clara duduk-duduk di McDonald. Aku membeli McFlurry sambil menunggu. Karena bosan, kami mengambil continuous photos. Subjeknya aku dan Clara. Sedang objeknya adalah ice cream ku.








Hasil dari continuous photos


Tak lama, bus yang akan mengantar kami pulang pun datang. Sambil menunggu giliran naik, kami berfoto-foto dulu dengan guru kami, Bu Yuni dan Pak Sudi. Narsis sedikit, boleh kan? :D

Foto bersama Bu Yuni dan Pak Sudi

Akhirnya, tibalah saatnya bagi kami untuk pulang. Hanya saja, tidak semua teman sekelasku pulang bersama bus yang mengantar kami ke sekolah. Mella dan Jodie pulang naik bus yang mengantar mereka ke KBRI. Dan yang lain pulang bersama bus yang mengantar kami ke sekolah.

Di bus, aku mengambil selca bersama Clara karena kami bosan. Setelah berkali-kali mengambil foto karena goyang, akhirnya kami mendapatkan foto yang bagus.

Aku dan Clara dalam perjalanan pulang

Aku mendengarkan musik sedangkan Clara meminjam kameraku. Ia memoto titik-titik hujan yang ada di jendela karena pada saat itu hujan turun. Hasilnya pun bagus sekali. Ia juga meminta Juan sebagai modelnya (walaupun sebenarnya mukanya tidak terlihat).

Hasil potretan Clara

Dan akhirnya, sampailah kami di sekolah. Sesampainya di sekolah, aku dan adikku langsung pulang ke rumah. Hari itu adalah hari yang menyenangkan dan semoga tak akan terlupa.




0 random comments: